Sumber: www.detik.com
Jakarta - Mayjen Purnawirawan Kivlan Zen tiba-tiba menjadi
perhatian. Namanya muncul sebagai salah seorang negosiator dan pemegang
peran penting dalam upaya pembebasan 10 WNI yang disandera kelompok Abu
Sayyaf. Bagaimana sepak terjangnya?
Perang penting Kivlan
diceritakan salah seorang sumber detikcom yang tahu soal operasi
tersebut. Menurut sumber tersebut, Kivlan terlibat dalam upaya
negosiasi. Di sisi lain, ada tim berbeda yang bergerak juga melakukan
upaya pembebasan. Kivlan sudah masuk ke Filipina sejak awal April lalu,
bersama seorang staf dan penerjemah.
Kepada detikcom pada Minggu
(1/5/2016) malam, Kivlan mengatakan mendapat bantuan dari Gubernur Sulu
Toto Tan di Filipina. Sang gubernur adalah keponakan dari mantan
pimpinan The Moro National Liberation Front (MNLF) Nur Misuari. Kivlan
mengaku berteman dengan Nur Misuari saat dirinya bertugas di pasukan
perdamaian Filipina Selatan tahun 1995-1996. Kala itu Indonesia memang
terlibat dalam proses perdamaian di wilayah konflik tersebut.
Pada
suatu ketika, Nur Misuari dan Kivlan pernah bertemu dan sejak saat itu
keduanya menjadi teman. Lewat Nur Misuari, Kivlan berhasil melakukan
kontak dengan kelompok Abu Sayyaf dan menjalin komunikasi intens. Baca juga: Pembebasan 10 WNI Libatkan Pimpinan MNLF Misuari dan Gubernur Sulu
Mantan
Kepala Staf Kostrad ini secara tegas mengatakan pembebasan 10 WNI tidak
melibatkan uang tebusan. Bahkan uang tebusan yang disiapkan perusahaan
tempat 10 WNI bekerja tidak dipergunakan.
Hingga akhirnya, 10
WNI itu diturunkan oleh penyandera di luar rumah Gubernur Sulu pada
Minggu dini hari. Mengetahui ada orang Indonesia di luar, Gubernur Sulu
Toto Tan memasukkan 10 orang itu ke dalam rumah. Gubernur menjamu para
sandera dengan makan nasi dengan lauk ikan goreng dan ayam goreng.
Setelah itu mereka dibawa ke Provinsi Zamboanga, kemudian diterbangkan
ke Jakarta.
Bagaimana profil Kivlan? Dari sejumlah catatan,
Kivlan lahir pada 24 Desember 1946 di Kota Langsa, Aceh. Pria yang
datang dari keluarga perantau Minangkabau tersebut lulusan dari Akademi
Militer tahun 1971. Kivlan sering terlibat di pasukan tempur.
Jabatan
terakhirnya sebelum pensiun adalah Kepala Staf Kostrad dengan pangkat
mayor jenderal. Tahun 1995-1996 Kivlan terlibat dalam operasi perdamaian
di Filipina. Dia juga pernah mendapatkan penghargaan Filipina
Pridentialbath.
Berikut riwayat karier Kivlan selama di TNI:
Danton Akabri darat
Danton KI-B Yon-753 Dam XVII
Danki Secata Dam XVII/Cen
Dan Kiban Yonif-753 Dam XVII
Danki Secaba Dam XVII/Cen
Danki-A Yonif-753 DamXVII/Cen
Pasi UM Dodik XX Dam XVII/Cen
Dan Latsus Dodik XX
Karo Binpers
Danden Banmin Brigif Linud-18
Kasi-2/Ops Brigif Linud-18
Wadan Yonif Brigif Linud-18
Danyonif-3O3 Brigif-13/Kostrad
PBDYA Binkar Spers Kostrad
Pamen Kostrad (Dik Seskoad)
PBDYA-1/Renev PBN-V Srenad
Dan Brigif-6
Danmen Candra Dimuka AKMIL
Kasdivif-1 Kostrad
Dan Kontingen Garuda/Pilipina
Kasdam VII/WRB
Pang Divif-2/Kostrad
Kaskostrad
Pati Mabes TNI-AD (Karya)
Koorsahli Kasad
Tanda jasa
Bintang Yudita Dharma Nararya
Bintang K.E.P. Pratama
Bintang K.E.P. Nararya III/Prestasi
S.L. Kesetiaan VIII Tahun
S.L. Kesetiaan XVI Tahun
S.L. Kesetiaan XXIV Tahun
S.L. Gom IX/Raksaka Dharma
S.L. Santi Dharma
S.L. Seroja
S.L. Dwija Sistha
Filipina Fridentialbath
Okimedal
Outstanding Achievement Medal
Riwayat perjuangan
Penegak Kedaulatan NKRI Irja (1972-1983)
Penegak Kedaulatan NKRI Tim-Tim (1985-1988)
Perdamaian Filipina Selatan (1995-1996)
(mad/mad)
Sumber: www.detik.com
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar
Posting Komentar